leguminosa) yang disimpan dalam bentuk segar mengalami proses
ensilase. Pembuatan silase bertujuan mengatasi kekurangan pakan di
musim kemarau atau ketika penggembalaan ternak tidak mungkin
dilakukan.
Prinsip utama pembuatan silase:
1. menghentikan pernafasan dan penguapan sel-sel tanaman.
2. mengubah karbohidrat menjadi asam laktat melalui proses fermentasi
kedap udara.
3. menahan aktivitas enzim dan bakteri pembusuk.
Pembuatan silase pada temperatur 27-35 derajat C., menghasilkan
kualitas yang sangat baik. Hal tersebut dapat diketahui secara
organoleptik, yakni:
1. mempunyai tekstur segar
2. berwarna kehijau-hijauan
3. tidak berbau
4. disukai ternak
5. tidak berjamur
6. tidak menggumpal
Beberapa metode dalam pembuatan silase:
1. Metode Pemotongan
- Hijauan dipotong-potong dahulu, ukuran 3-5 cm
- Dimasukkan kedalam lubang galian (silo) beralas plastik
- Tumpukan hijauan dipadatkan (diinjak-injak)
- Tutup dengan plastik dan tanah
2. Metode Pencampuran
Hijauan dicampur bahan lain dahulu sebelum dipadatkan (bertujuan untuk
mempercepat fermentasi, mencegah tumbuh jamur dan bakteri pembusuk,
meningkatkan tekanan osmosis sel-sel hijauan. Bahan campuran dapat
berupa: asam-asam organik (asam formiat, asam sulfat, asam klorida,
asam propionat), molases/tetes, garam, dedak padi, menir /onggok
dengan dosis per ton hijauan sebagai berikut:
- asam organik: 4-6kg
- molases/tetes: 40kg
- garam : 30kg
- dedak padi: 40kg
- menir: 35kg
- onggok: 30kg
Pemberian bahan tambahan tersebut harus dilakukan secara merata ke
seluruh hijauan yang akan diproses. Apabila menggunakan molases/tetes
lakukan secara bertahap dengan perbandingan 2 bagian pada tumpukan
hijauan di lapisan bawah, 3 bagian pada lapisan tengah dan 5 bagian
pada lapisan atas agar terjadi pencampuran yang merata.
3. Metode Pelayuan
- Hijauan dilayukan dahulu selama 2 hari (kandungan bahan kering 40% -
50%.
- Lakukan seperti metode pemotongan
Artikel lain yang mungkin ingin anda baca!
|
Dapatkan update terbaru via email gratis: |
0 komentar:
Posting Komentar